Jumat, 16 Oktober 2015

Analytical Hierarchy Process

 Pemilihan Lokasi gudang
PT. Uda Timex adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi kondom dengan merek HurungWae dan berlokasi di kjota Bandung. Ternyata pada tahun 2000 sampai dengan 2003 perusahaan mengalami permintaan yang sangat  luar biasa membludak. Hal ini menyebabkan para pimpinan perusahaan harus membuka titik penjualan (sales point) di beberapa kota di sekitar Bandung. Setelah dilakukan rapat terpadu yang dilakukan pimpinan perusahaan, menetapkan 3 kota yang akan menjadi tujuan titik poenjualan. Setelah dirembuk ulang, ternyata perusahaan lebih baik menyewa gudang sebagai titik distribusi utamanya (main distribution point). Titik distribusi ini diharapkan dapat menjadi saluran-saluyran distribusi ke daerah titik penjualan di sekitar kota tujuan perluasannya. Adapun ketiga kota tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
a.                   Kota Tasikmalaya (Kota A)
b.                   Kota Ciamis (Kota B)
c.                   Kota Cianjur (Kota C)
Perusahaan di Bandung harus memilih kota mana yang akan dipilih untuk dijadikan gudang satelit dalam mendukung perluasan penjualan produknya . Mengingat perusahaan mempunyai dana yang terbatas, saat ini perusahaan hanya mampu untuk melakukan perluasan pada satu kita saja.Menurut hasil penelitian pasar yang telah dilakukan oleh departemen pemasaran perusahaan tersebut, ternyata didapt empat parameter yang akan menjadi basis dalam penentuan prioritas penentuan lokasi gudang di kota tujuan perluasan baru. Keempat parameter tersebut adalah sebagai berikut ;
    1. Jarak terhadap kota Bandung
    2. Kapasitas Gudang
    3.  Harga Sewa Gudang
    4. Jumlah Permintaan

Kota Mana yang akan dipilih ?

Jawab : 
Hirarki Problem Keputusan

Interpretasi perbandingan berpasangan pada AHP
Deskripsi
Jarak Terhadap Kota Bandung
Kapasitas Gudang
Harga Sewa Gudang
Jumlah Permintaan
Jarak Terhadap Kota Bandung
1
3
5
7
Kapasitas Gudang

1
3
1/3
Harga Sewa Gudang


1
3
Jumlah Permintaan



1


Hasil perbandingan berpasangan (lengkap) dengan jumlah kolom
Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
Jarak Terhadap Kota Bandung (C1)
1
3
5
7
Kapasitas Gudang (C2)
1/3
1
3
1/3
Harga Sewa Gudang (C3)
1/5
1/3
1
3
Jumlah Permintaan (C4)
1/7
3
1/3
1

Tabel 4.18 Hasil perbandingan berpasangan (lengkap) dengan jumlah kolom
Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
Jarak Terhadap Kota Bandung (C1)
1
3
5
7
Kapasitas Gudang (C2)
1/3
1
3
1/3
Harga Sewa Gudang (C3)
1/5
1/3
1
3
Jumlah Permintaan (C4)
1/7
3
1/3
1
TOTAL
1.68
7.33
9.33
11.33


Perhitungan akhir bobot masing-masing kriteria
Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
Bobot
Jarak Terhadap Kota Bandung (C1)
0.59
0.40
0.53
0.61
2.13
Kapasitas Gudang (C2)
0.17
0.13
0.32
0.02
0.64
Harga Sewa Gudang (C3)
0.11
0.04
0.10
0.26
0.51
Jumlah Permintaan (C4)
0.08
0.40
0.03
0.08
0.59

Urutan berdasarkan tingkat kepentingan :
  1. Jarak Terhadap Kota Bandung  (0.213)
  2. Kapasitas Gudang (0.64)
  3. Harga Sewa Gudang(0.51)
  4. Jumlah Permintaan  (0.59)

Penilaian kriteria Jarak
Deskripsi
Kota A
Kota B
Kota C
Kota A
1
3
5
Kota B

1
7
Kota C


1

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Kota A (C1)
1
3
5
Kota B (C2)
1/3
1
7
Kota C (C3)
1/5
1/7
1
TOTAL
1.53
4.14
13

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Bobot
Kota A (C1)
0.65
0.72
0.38
0.58
Kota B (C2)
0.19
0.24
0.54
0.32
Kota C (C3)
0.13
0.03
0.06
0.07

Urutan berdasarkan tingkat kepentingan :
  1. Kota A (0.58)
  2. Kota B (0.32)
  3. Kota C (0.07)

Penilaian kriteria kapasitas
Deskripsi
Kota A
Kota B
Kota C
Kota A
1
5
5
Kota B

1
7
Kota C


1


Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Kota A (C1)
1
5
5
Kota B (C2)
1/5
1
7
Kota C (C3)
1/5
1/7
1
TOTAL
1.4
6.14
13

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Bobot
Kota A (C1)
0.71
0.81
0.38
0.633
Kota B (C2)
0.14
0.16
0.54
0.28
Kota C (C3)
0.14
0.02
0.08
0.08

Urutan berdasarkan tingkat kepentingan :
1.      Kota A (0.633)
2.      Kota B (0.28)
3.      Kota C (0.08)

Penilaian kriteria harga
Deskripsi
Kota A
Kota B
Kota C
Kota A
1
5
3
Kota B

1
5
Kota C


1

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Kota A (C1)
1
5
3
Kota B (C2)
1/5
1
5
Kota C (C3)
1/3
1/5
1
TOTAL
1.533
6.2
9


Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Bobot
Kota A (C1)
0.65
0.81
0.33
0.59
Kota B (C2)
0.13
0.16
0.56
0.28
Kota C (C3)
0.21
0.03
0.11
0.12

Urutan berdasarkan tingkat kepentingan :
1.      Kota A (0.59)
2.      Kota B (0.28)
3.      Kota C (0.12)

Penilaian kriteria jumlah permintaan
Deskripsi
Kota A
Kota B
Kota C
Kota A
1
7
3
Kota B

1
5
Kota C


1

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Kota A (C1)
1
7
3
Kota B (C2)
1/7
1
5
Kota C (C3)
1/3
1/5
1
TOTAL
1.48
8.2
9

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Bobot
Kota A (C1)
0.677
0.85
0.33
1.85
Kota B (C2)
0.097
0.02
0.11
0.22
Kota C (C3)
0.23
0.12
0.56
0.91



Urutan berdasarkan tingkat kepentingan :
1.      Kota A (1.85)
2.      Kota B (0.22)
3.      Kota C (0.91)

Analisis

Dalam pemilihan moda transportasi menggunakan metode AHP, yang harus diperhatikan adalah kriteria-kriteria yang telah ditentukan guna untuk membandingkan calon yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini pemilihan lokasi gudang yang memiliki 3 calon kota yang mana akan ditempatkannya gudang tersebut.

Kriteria-kriteria tersebut di ambil berdasarkan prioritas kebutuhan dari perusahaan itu sendiri, agar mendapatkan lokasi yang sesuai dengan keinginan dan harapan. kriteria tersebut menjadi parameter penilaian dari perusahaan, bagi criteria yang sesuai diberi bobot atau point lebih besar dari calon lokasi yang lainnya.

Tabel hasil akhir AHP

Deskripsi
(C1)
(C2)
(C3)
Bobot
Kota A (C1)
0.677
0.85
0.33
1.85
Kota B (C2)
0.097
0.02
0.11
0.22
Kota C (C3)
0.23
0.12
0.56
0.91

Setelah dilakuan perhitungan, didapatlah hasil seperti tabel di atas. Kota yang terpilih yaitu Tasikmalaya berdasarkan nilai bobot yang paling besar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar